Halaman

Selasa, 25 Juni 2024

Resume-18 Menulis Buku dari Karya Ilmiah (Senin, 25 Juni 2024-KBMN31)

 

Materi            : Menulis Buku dari Karya Ilmiah

Narasumber   : Eko Daryono, S.Kom.

Moderator     : Muliadi, M.Pd


Salam dan bahagia.

Bagi yang telah berhasil menuntaskan pendidikan di perguruan tinggi, pastinya telah memiliki karya ilmiah sebagai syarat akhir kelulusannya menyandang gelar sarjana. Karya ilmiah yang telah ditulis dapat berupa skripsi, tesis atau disertasi. Pernahkah terpikir untuk menulis buku dari karya ilmiah kita tersebut? Kalau saya, jujur saja belum pernah terpikirkan akan menuliskannya dalam buku. Untuk terpikirkan pertanyaan "bisakah karya ilmiah saya tuliskan menjadi buku?", itupun sama sekali tidak pernah.

Pada pertemuan ke-18 KBMN PGRI Gelombang 31 yang dimoderatori Bapak Muliadi, M.Pd. ini, kita akan mengetahuinya dan mempelajarinya. Bapak Eko Daryono, S.Kom. sebagai narasumber, membimbing kita untuk mempelajarinya sehingga dapat memperkaya pengetahuan kita yang sedang banyak belajar dunia kepenulisan. Pertanyaan pemantik dari Bapak Muliadi cukup berhasil mengugah semangat, yaitu "Pernahkah bapak ibu bermimpi menjadi penulis terkenal?" dan "Bayangkan karya bapak ibu dibaca oleh banyak orang, menginspirasi mereka bahkan mengubah dunia. Terdengar luar biasa bukan?". Beliau pun menyampaikan bahwa melalui pertemuan ini, kita tidak hanya belajar mengubah tumpukan kertas hasil penelitian menjadi buku yang memukau, tetapi juga menjelajahi rahasia menjadi penulis yang sukses.

Berikut sekilas tentang profil narasumber, Bapak Eko Daryono, S.Kom.

Prestasi dan berbagai karya beliau dapat diakses melalui link https://maseko1275.blogspot.com/2021/11/profil.html#more 


Mas Eko, demikian sang narasumber akrab disapa. Be;ia menyampaikan bahwa materi yang disampaikan bersifat lebih teoritis dan mungkin saja dapat membingungkan. Hal ini dikarenakan belum adanya standarisasi konversi karya ilmiah menjadi buku. Namun demikian, dari berbagai pengalaman yang telah disampaikan oleh para Widyaiswara, Peneliti LIPI, Pakar Menulis maupun pengalaman saya menjadi editor dari tahun ke tahun akhirnya mengerucut pada standar isi buku. Oleh karena itu, bagi peserta KBMN sejak angkatan 28 yang masih bergabung di KBMN saat ini mungkin bertanya kenapa materi yang dulu disampaikan tidak sama? Hal ini terjadi karena dari kegiatan editing yang telah direviuw perpusnas selaku yang menerbitkan ISBN saya banyak mendapatkan materi.

Sebelum berbicara konversi karya ilmiah menjadi buku, terlebih dahulu saya sampaikan karya ilmiah atau lebih tepatnya karya tulis ilmiah itu apa dan apa saja macamnya yang dapat dikonversi menjadi buku. “Karya tulis ilmiah merupakan tulisan perseorangan atau kelompok dari hasil penelitian dan pengembangan, tinjauan, ulasan, kajian, dan pemikiran sistematis yang yang memenuhi kaidah ilmiah (Peraturan Kepala LIPI Nomor 2 Tahun 2014).

Secara umum KTI ada dua yaitu KTI Nonbuku dan KTI Buku

Sumber : Bambang Trimansyah (2019: 6)

Semua jenis KTI dalam bagan di atas dapat dikonversi menjadi buku. Hal pokok yang perlu dipahami apa tujuan mengkonversi KTI menjadi buku? Kenapa harus memahami hal itu? Karena kegiatan konversi berdampak signifikan pada KTI aslinya. Maksudnya bisa jadi dari kegiatan konversi justru menghasilkan buku baru yang fresh atau bisa jadi buku aslinya, namun sudah berubah menjadi buku terbitan percetakan. Hal tersebut ada kaitannya dengan status buku yakni ber-ISBN atau tidak.

Jika bapak/ibu ingin buku hasil cetak mirip dengan buku aslinya, maka sulit untuk mendapatkan ISBN mengingat ketentuan dari perpusnas bahwa buku yang ber-ISBN lebih mengarah pada buku pengetahuan populer. Solusinya jika menghendaki KTI asli menjadi buku maka bisa memakai QRCBN, karena QRCBN bisa untuk self publishing (untuk hal ini tidak akan dibahas lebih jauh).

Pembahasan fokus pada buku konversi yang bisa di ISBN-kan.

Ada lima formula untuk membuat buku dari karya ilmiah, diantanya adalah :

  1. Pertama, Formula Judul
  2. Kedua, Formula Isi 
  3. Ketiga, Formula Struktur Penulisan 
  4. Keempat, Formula Bahasa 
  5. Kelima, Formula Kaidah Buku ISBN


Formula Judul

Judul buku hasil konversi suka tidak suka harus dirubah terlebih dahulu jika judulnya menunjuk terminologi waktu dan tempat.

Contoh yang beliau edit dan sudah keluar ISBN-nya dari judul asli dan judul bukunya seperti ini : 

Judul asli : Model Pengembangan Strategi Sweet Love Dalam Membangun Kompetensi Pedagogi Guru Sekolah Dasar Di Kabupaten Y.

Judul buku yang sudah keluar ISBN : 

  • STRATEGI SWEET LOVE, 
  • MEMBANGUN KOMPETENSI GURU

Contoh untuk judul dari penelitian kuantitatif : PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MELALUI KOMPETENSI LITERASI DIGITAL DAN CONTINUING PROFESSIONAL DEVELOPMENT (CPD) (Analisis Sequential Explanatory Pada Guru Z)

Judul Buku : Guru dan Katalisator Kualitas Pembelajaran

Kedua buku tersebut sudah keluar ISBN-nya beberapa hari yang lalu.


Formula isi

Jika judul berubah, bagaimana dengan isinya? Isi buku praktis berubah menjadi non penelitian, maksudnya tidak lagi mendeskripsikan sebuah penelitian. Bagian asli yang masih bisa dipakai dari karya ilmiah adalah bagian latar belakang di bab I dan bagian-bagian teoritisnya. Untuk bab 3,4,5 yang berisi metode, hasil dan kesimpulan sudah tidak nampak lagi terkhusus untuk penelitian kuantitatif.

Adapun untuk karya ilmiah kualitatif, hasil penelitian masih bisa terpakai dengan catatan tidak lagi mengarah pada hasil penelitian, namun bahasanya sudah disesuaikan dengan bahasa pengetahuan umum.


Formula Struktur Penulisan

Perlu diperhatikan bahwa buku hasil konversi tidak lagi mengenal bab, sub bab, list paragraph. Sehingga struktur penulisan tidak lagi terbingkai secara formal dan cenderung terputus-putus, namun dibuat narasi yang mengalir

Contoh Struktur Penulisan

Tidak tampak lagi bab, misalnya seperti ini

Untuk list paragraph sebisa mungkin juga dibuat dalam bentuk narasi

Contoh list paragraphnya

Hasil konversinya

Formula Bahasa

Bahasa yang digunakan dalam buku konversi diupayakan tidak formal selayaknya penelitian, misalnya seperti gaya kutipan. 


Teks aslinya : Menurut pendapat Saihu dst.


Formula Kaidah Buku ISBN

Untuk pengajuan buku berisbn, naskah dilengkapi dengan keaslian karya, sudah siap cetak, minimal halaman isi 50 hal, format buku nacaan umum. Diawal memang sudah disinggung bahwa untuk mengkonversi karya ilmiah memang butuh sense of writer Namun jangan khawatir, banyak ahli di KMBN yang mungkin bisa memberikan gambaran isi buku. 

Saat ini, beliau sedang editing buku yang aslinya berjudul : PEMENUHAN KASIH SAYANG ORANG TUA DAN DAMPAKNYA PADA HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DI SD X.

Buku itu aslinya penelitian kuantitatif. Agar judulnya lebih menjual dan menarik dan memang buku aslinya menarik, beliau menyarankan judul : The Power of Parental Love (Dukungan Kasih Sayang dalam Membentuk Keberhasilan Akademis Anak).

Pada akhir pertemua, narasumber memberikan tambahan penguatan melalui jawaban pertanyaan yang masuk, diantaranya:

  • Komunikasi pendek merupakan model karya ilmiah yang hanya memuat point-point utama dari hasil penelitiannya. Jadi hanya point inti saja yang disajikan dan itupun dalam bentuk sangat ringkas. 
  • Pembaca yang akan disasar memang dapat menjadi preferensi bagaimana seorang penulis membuat gaya penulisan. Contoh konversi buku hasil disertasi yang umumnya disasar adalah lingkungan kampus tentu disesuakan dengan gaya para akademisi. 
  • Untuk permasalahan resiko plagiat, jika memang karya tersebut asli karya Bapak Ibu maka Bapak Ibu bisa mengajukan keberatan kepada penulis yang memplagiat atau melaporkan kepada institusinya. Jika keberatan diterima maka Bapak akan menjadi pemilik sah dan file plagiasinya akan ditarik. Sudah banyak contoh Pak termasuk yang baru saja viral. Mungkin yang cukup heboh ada yang melibatkan salah satu pengajar di salah satu kampus terkenal di Jogja. Memang butuh effort Pak dan begitulah dunia maya yang jika kita tidak memiliki karakter akan melegalkan segala hal.
  • Sebenarnya untuk mengkonversi, bisa dilakukan secara mandiri. Kembali kepada sense of writer. Sebenarnya kitalah yang lebih tahu akan kita kemanakan buku kita. Namun yang belum terbiasa mungkin dapat meminta saran atau masukan dari ahlinya. Jadi tidak harus diserahkan kepada ahlinya jika memang kita sendiri mampu.

Sebagai penutup beliau menyampaikan, "Jangan biarkan karya ilmiah kita hanya menjadi dokumen berdebu di rak almari pajang. Pertemukan dan jodohkan karya ilmiah kita dengan berjuta-juta pembaca yang telah menantikannya. Konversilah menjadi buku dan yakinlah bahwa buku karya kita akan menemui takdir terbaiknya".

Demikian materi yang diberikan oleh narasumber pada pertemuan ke-18 ini. Semoga semua ilmu yang telah dibagikan cuma-cuma oleh beliau ini dapat menambah wawasan sebagai penulis pemula dan menggerakkan kita untuk mulai menulis. 

(Sumber : Materi Narasumber, Bapak Eko Daryono, S.Kom. dalam Kelas Menulis KBMN PGRI Gelombang 31)


Terima kasih.

Nancy Olivia, M.Pd  

2 komentar:

Resume-30 Teknik Promosi Buku (Rabu, 7 Agustus 2024-KBMN31)

  Materi            : Teknik Promosi Buku Narasumber   : Akbar Zainudin, MM., MNE., M.Pd. Moderator     :  Dyah Kusumaningrum, ST. Salam dan...