Halaman

Senin, 03 Juni 2024

Resume-13 Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan (Senin, 03 Juni 2024-KBMN31)

 


Materi            : PROOFREADING SEBELUM MENERBITKAN TULISAN

Narasumber   : Susanto, S.Pd.

Moderator     : Edmu Yulfizar Abdan Syakura, Gr., M.Pd.


Salam dan bahagia.

Kalau ditanya, "pernahkan membaca sebuah karya tulis kemudian merasa kurang sreg, kurang pas? 
Mungkin karena banyak tulisan yang typo, atau banyak yang salah ejaan, huruf kapital kurang pas atau tanda baca yang salah rumah". 

Jawaban saya pernah, dan itu seringkali saat saya membaca tulisan saya sendiri, hehehe.... 
Jadi tertawa sendiri karena memang saya kadang merasa kesal ketika membaca tulisan yang sudah selesai saya tulis. Selalu saja terdapat kesalahan-kesalahan teknis seperti itu, padahal dengan percaya dirinya merasa sudah menulis dengan benar dan teliti. Tetapi selalu saja saya menemukan banyak typo, salah eja, dan yang paling sering adalah kesalahan penempatan tanda baca.

Materi pada kesempatan ini sangat membantu agar kesalahan-kesalahan tersebut tidak lagi terjadi. Bapak Susanto, S,Pd sebagai narasumber, berbaik hati membagikan hal-hal yang perlu diingat dalam materi "Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan". Narasumber ini adalah seorang Guru SD dari Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan, juga seorang penulis sekaligus editor media online Melintas.id (Mitra Promedia) yang biasanya dikenal dengan sapaan PakDSus. Beliau merupakan alumni KBMN PGRI Gelombang 15. Lebih spesialnya lagi, Selain Sarjana PGSD beliau merupakan seorang Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Berikut adalah hasil karya beliau :


Senang sekali rasanya, karena pada pertemuan ini, Bapak Edmu Yulfiza Abdan Syakura, Gr., M.Pd. kembali menjadi moderator dan pastinya turut berbagi pengalamannya.

Bagi saya, kata "proofreading" merupakan kosa kata baru yang belum pernah saya dengar sebelumnya. Mungkin karena saya masih tergolong baru dalam dunia tulis menulis.  Bagi penulis profesional pastinya sudah tidak asing lagi, karena mereka sudah selalu melakukan tahapan writing, swasunting, editing bahkan proofreading dalam proses penerbitan buku-buku yang telah siap diterbitkan.

Mengawali materinya, PakDSus mengajak mencermati tulisan dari ibu Ovi Arofiah Afifi, cerpenins, Kompasianer, yang sedang mendalami fiksi dan sastra).

Dahulu kala selama ratusan tahun Indonesia dijajah oleh Portugis, Belanda dan Jepang, hingga dengan kegigihan para pahlawan perjuangan, serta seluruh masyarakat Indonesia dan tidak lupa dengan doa.

PakDSus menyampaikan bahwa beliau tidak mengatakan salah tetapi rangkaian kata yang panjang dan diakhiri tanda titik itu belum selesai karena unsur utama kalimat tidak ada. Mengapa? Materi itu adalah materi pada G-30. Sehingga yang ikut pada saat itu pasti sudah tahu jawabannya. (bukan berarti mengatakan bahwa beliau peserta G-30).

Proofreading dan self editing membuat tulisan menjadi baik dan benar, enak dibaca dan mudah dipahami.

Konten atau Teknik Menulis

Dalam hal konten atau teknik penulisan, beliau menyampaikan bahwa "terkadang penulis sering luput dalam penulisan huruf (termasuk ejaan) karena terlalu fokus pada kualitas kontennya, bukan teknik menulisnya. (Maaf) kadang beberapa penulis melakukan kesengajaan dalam melanggar kaidah menulis. Ia berpikir: Ah, hanya salah huruf saja."

Tata cata penulisan huruf kapital adalah hal yang paling mendasar. Narasumber menekankan tata cara penulisan huruf (dan penggunaan kaidah ejaan lainnya) adalah hal yang bersifat mikro dalam menulis buku, tetap saja harus dianggap penting. Terutama sekali dalam penulisan yang bertemakan ilmiah atau publikasi semacam media online, tata cara ini harus dijunjung tinggi demi mendapatkan kualitas yang tinggi.

Proofreading atau mengoreksi tulisan merupakan hal yang sangat penting sehingga wajib dilakukan semua penulis. Dalam melakukannya dibutuhkan ketelitian dan kecermatan sehingga tidak boleh diabaikan atau dianggap hal kecil yang tidak terlalu serius. Misinterpretasi dapat dihindarkan dengan melakukan proses proofreading di akhir rangkaian proses menulis.

Proofreading adalah membaca ulang kembali untuk memeriksa sebuah tulisan agar diketahui ada atau tidaknya kesalahan.

Kesalahan yang dikoreksi diantaranya adalah :
  • Saltik (kesalahan pengetikan) atau ejaan
  • penggunaan tanda baca
  • konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah
  • logika dari sebuah tulisan
Saltik atau Typo
  1. Typo insidental, kesalahan mengetik, cukup diperbaiki
  2. Typo individual, kecenderungan pribadi, misalnya menulis kata :buku: pada awal kalimat selalu "BUku"
  3. Typo automatical, koreksi otomatis dari aplikasi: bisa 👉bias; sosial 👉 social; asma 👉atsma
  4. Typo konseptual, bukan salah ketik melainkan salah konsep karier 👉 karir; tanda titik sesudah tanda seru ata tanda tanya
Proofreading atau mengoreksi tulisan perlu dilakukan karena terkadang penulis kesulitan menemukan kesalahan atau merasa tulisan tersebut benar dan layak untuk diterbitkan.

Narasumber menegaskan, jangan mengoreksi tulisan pada saat menulis atau sebelum tulisan diselesaikan. Seringkali penulis mengalami kesulitan menemukan kesalahan atau merasa tulisannya sudah benar dan layak untuk diterbitkan maka mengoreksi tulisan seharusnya setelah tulisan selesai dibuat. 

Mari cermati tulisan  Ibu Ovi berikut:


Jika membaca tulisan Bu Ovi, siapa yang tidak boleh protes?.

Perhatikan kembali tulisan berikut, kali ini adalah tulisan Pak Edmu.


Jika kita cermati kedua tulisan di atas, ternyata tulisan yang kita tulis bisa dipahami secara berbeda oleh pembacanya sehingga menimbulkan interpretasi. Jika demikian, maka yang akhirnya terjadi adalah tidak tersampaikannya makna sesungguhnya dari tulisan kita . Narasumber mengatakan di sinilah peran proofreader, yaitu untuk meluruskan agar tulisan dipahami oleh pembaca percis seperti yang dikehendaki pembaca.

Mari cermati contoh kesalahan dan perbaikan yang diberikan narasumber sebagai berikut.






Beberapa link yang dibagikan narasumber untuk dijadikan sumber proofreading:


Demikian penjelasan serta contoh-contoh froofreading yang disampaikan narasumber.

Beliau berharap semoga apa yang telah disampaikan dapat memberi gambaran tentang fungsi proofreading sebelum menerbitkan tulisan, terutama tulisan yang akan dikonsumsi orang banyak. 

Beliau berpesan, "Semakin Anda KERAS dan KETAT mengedit Insya Allaah tulisan makin bagus dan bisa menjadi bahan belajar pembaca. Semakin Anda LEMAH dan berprinsip "ah, pembaca ntar juga maklum maksudnya apa" Insya Allaah tulisan yang dihasilkan tidak sebagus yang diedit dengan cermat."

Yang dapat saya simpulkan dari materi ini adalah :

"Proses menulis memang harus dibiarkan mengalir seperti aliran air sungai, namun makna tulisan dapat tersampaikan jika tanda baca dan tata aturan penulisan huruf dan kata digunakan secara tepat."(NancyOlivia)


(Sumber : Materi Bapak Susanto, S.Pd dalam Kelas Menulis KBMN PGRI Gelombang 31 yang dibagikan melalui group chat Whatsapp)

Sama seperti harapan pada resume-resume saya sebelumnya. semoga tulisan resume ini juga dapat memberikan motivasi bagi para pembaca khususnya para penulis pemula seperti saya. 

Terima kasih.

Nancy Olivia, M.Pd 

10 komentar:

Resume-30 Teknik Promosi Buku (Rabu, 7 Agustus 2024-KBMN31)

  Materi            : Teknik Promosi Buku Narasumber   : Akbar Zainudin, MM., MNE., M.Pd. Moderator     :  Dyah Kusumaningrum, ST. Salam dan...