Halaman

Senin, 22 Juli 2024

Resume-26 Berkarya & Berprestasi di Kancah Nasional Lewat Menulis (Senin, 22 Juli 2024-KBMN31)

 

Materi            : Berkarya & Berprestasi di Kancah Nasional Lewat Menulis

Narasumber   : Rita Wati, M.Kom..

Moderator     : Raliyanti


Salam dan bahagia.

Malam ini malam inspirasi bagi saya. KBMN Gelombang 31 pertemuan ke-26 ini mengenalkan saya pada sosok narasumber yang sungguh menginspirasi dengan segudang prestasi membanggakannya. Ibu Rita Wati, M.Kom seorang Guru Penggerak yang juga alumni KBMN Gelombang 10 dan penyandang gelar Guru Inspiratif dari Kemendikbudristek pada tahun 2021. Sosok moderator yang mendampingi beliau juga merupakan sosok inspiratif yang tidak asing lagi bagi kami para peserta KBMN gelombang 31 ini yaitu Bunda Raliyanti. 
https://www.cikgurita.com/2022/06/about-me.html


Belajar dari Perjalanan Mencapai Prestasi 

Pada pertemuan ini, narasumber berbagi kisah sukses beliau dalam dunia menulis. Sebagaimana dikisahkan beliau bahwa prestasi-prestasi beliau dimulai dari aktivitas menulis yang dilakukannya.

Buku antologi adalah karya pertama Ibu Rita yang berhasil dicetak saat mengikuti kelas belajar menulis pada tahun 2020 saat pandemi Covid-19 melanda nusantara. Betapa bahagianya beliau saat melihat cover buku antologi yang digarapnya atas ajakan Ibu Kanjeng akhirnya tercetak. Merasa sangat senang karena akhirnya bisa ikut menulis buku dan tujuan awal beliau yaitu ingin mempunyai buku karyanya sendiri akhirnya terwujud nyata.

Berawal dari buku antologi yang digarapnya bersama teman-teman lainnya, kemudian berkembang dengan melahirkan buku Solo pertamanya yang menjadi syarat mendapatkan sertifikat kelulusan dari KBMN. Beliau mengakui bahwa keterampilannya menulis maju dengan pesat berkat mengikuti kelas belajar menulis KBMN.

Tidak hanya berhenti pada karya buku Solonya yang berjudul "25 Trik Jitu". Perjalanan mengasah terus keterampilan menulisnya berlanjut dengan memenuhi setiap tantangan menulis yang datang. Beliau menantang dirinya sendiri untuk menulis buku lagi, di mana saat itu beliau ingin membuktikan benar tidaknya bahwa menulis buku itu tidak lama, cukup 1 sampai 3 minggu saja sudah bisa menerbitkan sebuah buku. Ternyata beliau membuktikan pada dirinya sendiri bahwa itu benar. Buku Solo kedua beliau berhasil ditulis dalam waktu 3 minggu.

Tantangan berikutnya datang saat Ibu Rita mengikuti kelas menulis lainnya yang mengharuskannya menulis selama 1 bulan dan dituangkan di dalam blog. Saat menerima tantangan tersebut, beliau sudah memiliki tekad bahwa setiap tulisannya akan dikumpulkan untuk dijadikan buku. Seperti tantangan sebelumnya, beliau pun berhasil melahirkan karya buku yang berjudul "25 Tutorial Tools Pembelajaran Daring dan Luring".

Seiring dengan berkembangnya keterampilan menulisnya, berkembang dan meningkat pula tantangan yang ingin ditaklukkannya. Beliau mulai mengikuti lomba menulis pertama yang mengharuskannya menulis antologi cerpen selama 1 bulan. Sama seperti tekadnya pada tantangan sebelumnya, Ibu Rita juga sejak awal menginginkan tulisan-tulisannya ini dibukukan dengan memberikan sebuah tema besar yaitu "cerpen". Walaupun sempat mengalami kebuntuan pada proses penulisan cerpen-cerpen tersebut, pada akhirnya buku Antologi Cerpen karyanyanya pun terbit dengan judul "Tiara" dan berhasil menjadi best seller.

Dari kedua tantangan yang telah berhasil dilakukannya itu, terbitlah buku-buku karya beliau lainnya dengan genre tulisan yang beragam seperti buku manajemen dan buku biografi. Lahirnya karya-karya tulisan beliau melahirkan juga quote yang ditulisnya yaitu, "Kemampuan Menulis Dengan Baik dan Efektif Dapat Membuka Peluang Luas Untuk Berprestasi".

Benar saja, sesuai dengan quotenya tersebut segudang prestasi berhasil diraih hingga saat ini. Beliau aktif mengikuti lomba-lomba menulis bergengsi dengan beragam tantangan yang tentu saja tidak mudah. Yang juga istimewa adalah beliau berhasil menjadi lulusan terbaik jenjang Magister tanpa tesis berkat segudang prestasi lomba menulis nasional yang diraihnya.

Berawal dari aktivitas-aktivitas menulisnya dan bergabung dengan komunitas-komunitas menulis, beliau berhasil mendapatkan kehormatan untuk menjadi moderator dan narasumber di berbagai event bergengsi tingkat nasional.

Berikut beberapa catatan penting yang dibagikan oleh narasumber.

Manfaat menulis dari segi kesehatan;
  1. Meredakan stress
  2. Memecahkan masalah dengan lebih baik
  3. menuangkan perasaan sesuai keinginan
  4. memperbaiki suasana hati
  5. meningkatkan daya ingat
Manfaat menulis dari segi lainnya;
  1. Mengispirasi dan mempengaruhi bagi diri sendiri maupun bagi orang lain yang membacanya
    • Bagaimana tulisan yang kuat dapat mengispirasi, mengubah pandangan, dan menggerakkan tindakan
  2. Memperluas wawasan dan pengetahuan bagi diri sendiri maupun bagi orang lain yang membacanya
    • Menulis sebagai cara untuk terus belajar dan memperdalam pemahaman tentang berbagai topik
  3. Mendapatkan pengakuan dan penghargaan
    • Penghargaan dan pengakuan sebagai hasil dari dedikasi terhadap menulis
  4. Mempengaruhi pada karier dan reputasi penulis
    • Mendapat undangan untuk menulis dan menjadi narasumber
Tips & Trik Menulis
  1. Menulislah topik yang disenangi
  2. Kuasai diri sendiri
  3. Tulis semua ide yang muncul
  4. Buat judul yang menarik
  5. Fokus pada topik pembahasan
  6. Perbanyak baca buku sejenis
  7. Sering-sering berlatih
  8. Pilih diksi yang tepat
  9. Sisipi dengan perumpamaan
  10. Melakukan riset
  11. Ekspresi dan emosi di dalam tulisan
Tips & Trik Berprestasi
  1. Mencari informasi lomba yang berkaitan dengan menulis (lomba blog, menulis artikel, essay, cerpen)
  2. Baca dan cermati ketentuan lomba
  3. Gali ide dengan research
  4. Cari lomba yang pesertanya sedikit
  5. Berdoa dan terus berusaha/ tidak mudah putus asa
Menyimak semua yang telah disampaikan narasumber, seperti mendapatkan berlimpah harta karun dari seorang tokoh inspiratif yang murah hati dan juga murah ilmu.

Demikian materi yang diberikan oleh narasumber pada pertemuan ke-26 ini. Semoga semua ilmu yang telah dibagikan cuma-cuma oleh beliau ini dapat menambah wawasan sebagai penulis pemula dan menggerakkan kita untuk mulai menulis. 

(Sumber: Materi Narasumber, Ibu Rita Wati, M.Kom., dalam Kelas Belajar Menulis KBMN PGRI Gelombang 31- https://www.youtube.com/watch?v=cxvFWvkritw)



Terima kasih.

Nancy Olivia, M.Pd








 


Minggu, 21 Juli 2024

Resume-25 Menulis Puisi (Rabu, 17 Juli 2024-KBMN31)

 

Materi            : Menulis Puisi

Narasumber   : Dr. Hj. E. Hasanah, M.Pd.

Moderator     : Widya Arema


Salam dan bahagia.

Pertemuan hari ini adalah tentang yang indah-indah. Ya, saya menyebut yang indah-indah karena materinya adalah tentang "Menulis Puisi". Puisi bagi saya adalah tentang keindahan walau terkadang makna yang terkandung tidak selalu indah. Namun, karena disampaikan dengan syair yang indah maka, puisi adalah tentang keindahanan. 

Materi "Menulis Puisi" ini akan dimoderatori oleh Ibu Widya Arema. sedangkan narasumbernya adalah Ibu Dr. Hj. E. Hasanah, M.Pd. yang merupakan lulusan KBMN gelombang 18.

Dalam flyer pertemuan ini, Tim TSO mencantumkan sebuh puisi indah, sebagai berikut:

ABOUT YOU

Kamu
Hembuskan rindu
Tuntun langkah beradu
Lewati gerbang resah di dekapmu. 

Pada senja berpita beludru
Asa meluruh sendu
Tercerai pilu
Kuyu. 

Rona
Arupa kisah
Merenda sedu sedan
Menarikan selaras ruam teduh. 

Kumasuki bilik hati rapuh
Berbenah sekat poranda
Berbagi resah Tawa

Ibu Widya sang moderator pun membuka pertemuan dengan sebuah puisi indahnya.

Sadarlah, aku telah mencintaimu dengan terengah-engah. 
Mencibir oksigen dengan menjadikanmu satu-satunya udara yang boleh mengisi setiap rongga.

Kesalahanku, menjadikanmu alasan segala rindu.

Tertatih mengikuti alur hati, terjatuh dalam kubangan dengan rasa yang hampir mati. 

Kupersilahkan kau berlalu
Tinggalkan rintih mengharu biru.

Moderator melanjutkan dengan memperkenalkan narasumber cara khasnya sebagai berikut:

Jika dunia memiliki William Shakespear, 
Indonesia memiliki Sapardi Djoko Darmono, 
maka KBMN  memiliki bunda E Hasanah. 
Yang lihai meniti uraian kata dan mengaduk segala rasa dalam sajian kata. 

Menarik sekali.....

Berikut adalah link profil narasumber yang dibagikan moderator:  https://hasanahhalima.blogspot.com/2023/02/profil-e-hasanah.html 

Bukti kelulusan Ibu Hasanah dari KBMN gelombang 18

 Contoh buku antologi yang selalui digawangi Bu Kanjeng, Beliau adalah guru yang sangat hormati Ibu Hasanah.

Berikut beberapa hal penting dari materi yang dipaparkan narasumber.

Pengertian Puisi Menurut Kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) 
  1. Ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait;
  2. Gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertanjam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama dan makna khusus;
  3. Sajak;
Puisi menurut H.B Jassin
Suat karya sastra yang diucapkan dengan perasaan dan memiliki gagasan atau pikiran serta tanggapan terhadap suatu hal atau kejadian tertentu.

Struktur Fisik Puisi (Unsur Wujud)

  • Bentuk (berbentuk baris-bait)
  • Diksi (pemilihan kata indah dan memiliki kekuatan makna)
  •  Majas (bahasa kias untuk mengungkapkan isi hati penyair)
  • Rima (persamaan bunyi di baris/ akhir baris untuk memunculkan keindahan bunyi)
Jenis Puisi

  • Puisi Lama

Puisi yang asih terikat oleh aturan-aturan yaitu jumlah kata dalam 1 baris, jumlah baris dalam 1 bait, persajakan (rima), banyak suku kata di tiap baris.

Ciri-ciri:

    •  Tidak diketahui nama pengarangnya
    • Penyampaian dari mulut ke mulut yang merupakan sastra lisan
    • Sangat terkait aturan misalnya jumlah baris di tiap bait

 Jenis Puisi:

    • Mantra, yaitu ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib
                    Contoh: Mantra untuk mengobati orang dari makhluk halus
                                    Sihir lontar pinang lontar
                                    Terletak di ujung bumi
                                    Setan buta jembalang buta
                                    Aku sapa tidak berbunyi
    • Pantun, adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, setiap bait terdiri dari 4 baris, dan tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, sedangkan 2 baris berikutnya sebagai isi.
                    Contoh: Pantun Nasehat
                                    Sungguh elok emas permata
                                    Lagi elok intan baiduri
                                    Sungguh elok budi bahasa
                                    Jika dihias akhlak terpuji
    • Seloka, adalah pantun yang berkait atau bertautan
                    Contoh:
                                    Sudah bertemu kasih sayang
                                    Duduk terkurung alam dan siang
                                    Hingga setapak tiada renggang
                                    Tulang sendi habis terguncang
    • Talibun, yaitu pantun genap yang setiap barisnya terdiri dari 6, 8, atau 10 baris
                    Contoh:
                                    Anak orang di padang tarap
                                    Pergi berjalan ke kebun bunga
                                    Hendak ke pekan hari tiap senja
                                    Di sana sirih kami kerekap
                                    Meskipun daunnya berupa
                                    Namun rasanya berlain juga
  • Puisi Baru

Puisi yang tidak terikat oleh aturan yang mana bentuknya lebih bebas dari pada puisi lama dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.

Ciri-ciri:

    • Memiliki bentuk yang rapi dan simetris (sama)
    • Persajakan akhir yang teratur
    • Menggunakan pola sajak pantun dan syair walaupun dengan pola yang lain
    • Sebagaian besar puisi empat seuntai (baris)

 Jenis Puisi:

    • Balada, yaitu puisi berisi kisah/ cerita.
                    Contoh: 
                                    Derita Anak Bangsa
                                    By. Ainun Qalbi S.R
                                                                        
Ia mengayuh semangatnya
Menjual koran di pagi hari
Panasnya matahari, dinginnya hujan
Tak ia rasakan

Ia sampai putus sekolah
Cita-cita tak lagi ia gantungkan
Hanya ada satu kewajiban
Menjual koran, mencari makan
    • Himne, adalah puisi pujaan untuk menghormati Tuhan, seorang pahlawan, atau tanah air.
    • Ode, adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa. Nada dan gayanya sangat resmi bersifat menyanjung terhadap pribadi tertentu.
    • Epigram, yaitu puisi yang berisi tuntunan/ ajaran hidup.
    • Romansa, adalah puisi yang berisi luapan cinta kasih.
    • Elegi, adalah puisi yang berisi ratap tangis/ kesedihan.
    • Satire, yaitu puisi yang berisi sindiran/ kritik.

Saat ini yang digandrungi penulis jenis puisi bebas, walaupun ada puisi yg terikat dengan aturannya seperti puisi patidusa di atas, ada puisi telelet, puisi akrostik, puisi 2.0, dan puisi lainnya. 

Puisi telelet seperti patidusa, telelet itu tiga empat lima enam lima empat tiga. Jadi dalam satu bait ada 7 larik. 
Larik ke-1 tiga kata
Larik ke-2 empat kata
Larik ke-3 lima kata
Larik ke-4 enam kata
Larik ke-5 lima kata
Larik ke-6 empat kata
Larik ke-7 tiga kata


Berikut adalah beberapa puisi yang dikirimkan oleh peserta:
 
MERADANG SEPI

 (By. NDY)

Di relung hati yang kelam
Meradang sepi menyapa dalam
Jiwa meronta, lara mendera
Mencari apa yang kau rasa

Angin berbisik, membawa getir
Menambah pilu di jiwa yang hampa
Kau katakan, biarkan kau simpan semua rasa sakitmu
Namun langit kelabu, mentari redup
Memantulkan bayang semu yang kelam

Ingin ku teriak, ingin ku menangis,
Melampiaskan rasa yang terpendam diiris
Ingin ku ada disisimu, menemani sepi
Biarkan kau katakan jangan aku resah
Tapi aku resah karenamu

Bogor, 20 Juni 2024

****************************************************************

Menakar Kerinduan
Karya : Fannie Radjib
 
Sudah kutakar rinduku
Kini kuhitung berapa rindu lagi yang akan aku rasakan
Kucoba terus bertahan
Berapa lama lagi kubendung kerinduan
Mencoba berlari dan menahan rasa yang tertikam

Pada kesunyian malam penuh gemintang
Kuhanya berdiam dan coba menghilang
Sembunyi menahan perihnya rindu penuh imaji
Kini penantian rasanya tiada arti lagi
Mimpi hanya ilusi

Sepi begitu akrab menghampiri
Kuberjalan dengan pasti
Perlahan kunikmati
Berjuang demi harapan
Perlahan aku tepis kesepian
Melangkah ke depan meraih  masa depan

****************************************************************

Dejafu
(By. Widya Arema)

Aku pernah di titik itu
Tercerai rasa pilu
Menggombak rasa
Kecewa. 

Luka
Meniduriku semena
Tanpa rasa peduli
Seakan tiada memberi jeda. 

Saat kakiku kuat melangkah
Kau seret aku
Di kumparan sama
Meninabobokkan. 

Merayu
Membalut diksi
Manis secawan madu 
Mencuci bersih kesadaran otakku. 

Ha ha kau pikir ku lena
Terperosok di pukat sama
Mencicipi rayuan
Menjijikkan. 

Malang, 18 Juli 2024

****************************************************************

DISTORSI
-NDY-

Fakta
Mencari cara
Orasi penuh dusta
Memangkas rimbun kebenaran, palsu.

Sosok
Jumawa picik
Langkah penuh muslihat
Lembut mendayu licik menipu.

Jejak
Memberi harapan
Agungkan rasa cinta
Janji mencipta rayuan semu.

Dia
Entah siapa
Membuka mata hati
Kembali tersadarkan akan durjana.

Bogor, 17 Juli 2024

 ****************************************************************

Terhempas diruang waktu

Saat terjatuh di lubang lara
Terpuruk terhempas menghampa
Berkecamuk lara
Sendiri

Mengingatmu
Menimbulkan luka
Mengenang menggapai parasmu
Membuat menggigil relung kalbu

Kini
Coba membalut
Semua lara nestapa
Bangkit sendiri berjalan tanpamu

Kota hujan, 17 Juli 2024
Sendiri tanpamu

****************************************************************

Matahari Senja
Oleh: E. Hasanah

Sempurna
Kuasa pencipta
Hasil maha karya
Lukisan indah hiasi Cakrawala

Cahaya sisa sang Surya
Memancar penuh pesona
Semburat jingga
Senja

Terpana
Tundukkan jiwa
Diakui dalam Sukma
Ciptaan-Mu berarti penuh makna 

Terucap dalam rangkaian doa
Mengiringi tenggelamnya Surya
Barokah usia
Semoga.

****************************************************************

Merindumu 
Karya : Fannie Radjib

Dan tiba-tiba aku menangis
Ketika tanpa sengaja mengingatmu
Wajah sendu itu
Kini telah membisu
Hening dalam rindu semu
Tiada lagi temu
Hanya menatap bayangmu
Dalam diam

Cinta, ternyata diriku cinta
Cinta tiada lagi bisa bersua
Hanya dalam sunyi berbisik
Lirih
Rindu, ternyata diriku rindu
Merindumu dalam senyap
Tak mampu lagi terucap
Membisu

Menangis,  hanya bisa menangis
Terpaku dalam  bisu
Kutitip rindu ini pada desir angin
Yang tak bosan sampaikan rasaku

Tangerang, 17 Juli 2024 

****************************************************************

KBMN

Di ruang KBMN ini
Awal aku belajar
Menulis blog
Pribadi

Banyak
Manfaat kudapat
Materinya keren bermanfaat
Bagi peserta yang semangat

Antoro 18072024 

****************************************************************

Senandung rindu untuk Mamak
Endang Ratna Juwita 

Mak...
Tolong sampaikan senandung duka yang tak terucapkan
Katakan Mak !
Apa yang kau ingin aku perbuat di sisa umurmu

Ingin ku kirim doa 
Atau setangkai bunga melati putih 
Untuk membuat setitik binar di kerling bola matamu 

Mak...
Waktu tersisa kini semakin cepat berdetak
Jam dinding tak bisa berputar mundur
Ku mohon katakan

Jika saatnya tiba 
Beri aku kesempatan memelukmu, menghapus rinai air di ujung mata
Menyandarkan kepalamu di dadaku

Aku anakmu
Akan terus  menghiburmu
Mencoba semua upaya 
Untuk membuatmu tegar
Bahwa kami masih membutuhkanmu

Kota hujan, 17 Juli 2024
Waktu tersisa bersama Mamak

****************************************************************

Surya di Ujung Malam

Sepi sunyi
Detak jam berbunyi syahdu
Laksana suara buluh perindu
Diiringi hembusan sang bayu
Menjalar masuk menuju kalbu

Aku tercekat, terperanjat
Mendengar suara burung malam
Mengisi malam yang kelam
Seolah menyanyi gurindam
Tentang kejahatan di waktu malam

Rembulan
enggan menampakkan diri
mengintip di balik awan
Siapa gerangan di sepertiga malam
Berdialog dengan Tuhan

Malam berganti
Fajar sidik menampakkan diri
menggantikan malam yang undur diri
Subuh datang menjelang
Sang surya datang bersinar terang

****************************************************************

Bergulirnya Waktu
By: Bu Kanjeng

Senja merona hiasi alam
Pancarkan warna jingga
Keindahan memesona
Ciptaan-Mu

Sesaat
Netra membulat
Atma ikut bergetar
Kuasa-Mu menidurkan sang Surya

Sekejap lisan menyebut Nama-Mu
Siang berganti malam
Lalui senja
Gulita

Rehat
Lepaskan penat
Seharian penuh semangat 
Mengais rezeki dengan giat 
 
Soloraya , 17 07 2024

****************************************************************

Tunas di Bulan Juli
Karya : Sim Chung Wei 

Mentari tersenyum hangat 
berlatar langit biru
menghangatkan bumi penh semangat
memberi keceriaan penuh haru

Embun pagi, bagaikan peluk dingin
memantulan cahaya mentari
Memberikan segar, menenangkan batin
bersinar seperti mutiara berseri

Tunas-tunas muda tumbuh
di tahun pelajaran baru
saatnya akan mekar utuh
memberi semangat untuk guru

Di padang berumput hijau
ada angin berbisik mesra
memberi semangat mengalau kacau
menyusun setiap aksara

memberi ilmu pengetahuan
mengasah budi pekerti
membawa tunas dalam petualanagan
dalam jurnal sepetnuh hati

Jakarta, 17 Juli 2024

****************************************************************

Rindu Dalam Sekat
Oleh : Fannie Radjib

Jarak telah memisahkan
Merangkak dalam sepi
Terkadang rindu tak tertepiskan
Mengisakan elegi

Senandung kicau burung bernyanyi
Bagai alunan lagu syahdu
Yang kini setia menemani
Hari-hariku yang terasa pilu

Mengeja satu persatu aksara namamu
Sebagai penghilang rasa rindu
Rindu dalam sekat
Mengisahkan elegi yang tak lagi memikat

Tangerang, 17 Juli 2024

****************************************************************
 
RINDU TAK BERTEPI 

Aku sedang tidak mau dibelai rindu
Aku tak ingin tersiksa dengan rasa yang semu
Hasrat ingin berteriak histeris dalam sendu
Agar terlepas dari belenggu
Yang membuat hatiku pilu

Biarlah rindu itu menembus cakrawala
Dan mengisi ruang hampa
Di antara puing-puing satelit yang berkeliaran
Karena rinduku tak mungkin menemui penawarnya

Jarak yang terpaut jauh tak berujung
Dan aku tak ingin terbuai rasa yang mengusung
Biarkan dia terus melambung
Karena tak mungkin tuk tersambung

Kuingin lepas landas dengan sayapku
Tanpa ada yang mengganggu imajiku
Kuyakinkan hati tanpa rasa ragu
Suatu saat aaminku ada titik temu

Saat mahabbahku pada-Mu tertawan
Kucari penawar yang mempan
Biarlah cinta dan rindu ini kutitipkan
Pada-Mu di sepertiga malam

Kuronce butiran  rindu
Menjadi untaian tasbih cinta yang syahdu
Di setiap hela nafas kupandu
Maa fii qalby ghairullaah a'taqidu

Ramadhan syahrun mubarak
Kuingin berdamai dengan rindu yang menyesak
Nuansa surgawi yang semarak
Qiyamullail  tuk padukan cinta tanpa Syak

Yusri, Smd_170724

****************************************************************

Omak
Tiarma Naibaho

Ibuku kupanggil omak
Wanita tangguh dihadapan anak
Tubuhmu kini susah berdiri tegak
Begitu banyak beban yang kau pikul
Menyekolahkan kami para anak-anakmu
Demi masa depan kami 
Membahagiakanmu, impian anakmu

****************************************************************

Puisi Akrostik
E Hasanah
Oleh: Fannie Radjib

E unoia terpancar disetiap tuturmu
H iasi senyum manis menambah anggun pesonamu
A ku terkesima saat bersua hadirkan rona bahagia
S enja di kota Kembang dalam perjumpaan penuh rindu
A gar hilang segala rasa yang terpendam
N amun waktu jualah yang memisahkan 
A runika dikala pagi menjelang kembali hangatkan suasana
H arapan dan doa semoga tahun depan kita kembali bersua

Tangerang, 17 Juli 2024

****************************************************************
 
Geliat Silaturahmi 
By: Bu Kanjeng 

Sebersit tanya di relung atma
Saat selarik sapa penuh makna 
Berkabar betapa nikmatnya
Menapaki satu proses 
Merenda aksara mengurai rasa 

Larut dalam celoteh perkenalan
Tertata mengundang kagum dan tanya
Betapa indahnya satu karya penuh inspirasi tersaji.
Aura semangatmu mengaliri urat nadiku
Sementara raga ini dalam katagori uzur.

Geliat silaturahmi 
menjadi renjana tuk abadikan 
betapa indah dan mulia 
ketika hati saling menyapa
dalam koridor dunia maya

Soloraya, 18 07 2024

****************************************************************


Kaget
Oleh : Asep Saepul Adha 

Tercekat
Mataku membelalak
Kenyataan di depan mata
Tidak disangka engkau mendua

Akankah engkau cepat menyadari
Engkau menyalahi takdir 
Ketetapan Allah 
Berlaku

Sungguh 
Engkau keliru
Hujan engkau cegah
Dosa malah engkau tambah

Segeralah engkau lakukan taubat
Jangan engkau tangguhkan 
Umur manusia
Rahasia



Pertemuan ini ditutup dengan puisi dari narasumber dan moderator.

Narasumber, Ibu Dr. Hj. E. Hasanah, M.Pd.
Tiada gading yang tak retak. 
Maaf andai malam ini tak sesuai harap.
Aku hanyalah pemantik agar tetap semangat.
Biar gelora menulis menyala dan terus membara.

Moderator, Ibu Widya Arema
Jika tulisanmu adalah udara, kan kuhirup hingga laring di dada
Jika tulisanmu adalah dawai, ku akan lincah menari ikuti rinai
Jika tulisanmu adala jiwa, maka aku akan masuk di dalamnya
Bukan sebagai tamu tapi sebagai penghuni rumah

Lebih lanjut, Ibu Widya menulis......

Sobat nusantara yang luar biasa. 
Waktu seakan cemburu melihat keromatisan kita. Maka sebelum waktu membunuh kedekatan kita. Biarkan kita mengalah untuk berpisah. 
"Waktupun mengurai tetesan hujan menjadi bulir-bulir kenangan. Ia menelusuk tanpa permisi menuju nurani." 

Sobat, bukan suatu kebetulan kita bisa bersama di dalam kelas menulis PGRI ini. Semua ada visi dan misi yang telah dititipkan Sang Maha Esa pada diri kita masing-masing. 
Bisa jadi visi dan misi yang sangat besar  yang membuat kita bisa mengubah dunia dengan tulisan kita, atau visi misi paling sederhana membuat kita berguna bagi keluarga, sahabat kita untuk mewarnai lingkungan dengan aura positif. 

Tapi dari semua itu ada visi misi terbesar yang di gariskan untuk kita lalui. 
✍️Menulis membuat kita bahagia... 
✍️Menulis membuat kita berbeda... 
✍️Menulis membuat kita   terkenang. 
✍️Menulis adalah obat paling mujarab untuk kita saat terluka. 
✍️Hanya dengan menulis membuat kita bisa menjadi diri kita sendiri.

Jadi sejatinya kita menulis bukan untuk dunia. Tapi..

KITA MENULIS UNTUK DIRI KITA SENDIRI.


Demikian materi yang diberikan oleh narasumber pada pertemuan ke-25 ini. Semoga semua ilmu yang telah dibagikan cuma-cuma oleh beliau ini dapat menambah wawasan sebagai penulis pemula dan menggerakkan kita untuk mulai menulis. 

(Sumber: Materi Narasumber, Ibu Dr. Hj. E. Hasanah, M.Pd. dalam Kelas Belajar Menulis KBMN PGRI Gelombang 31)


Terima kasih.

Nancy Olivia, M.Pd

Resume-30 Teknik Promosi Buku (Rabu, 7 Agustus 2024-KBMN31)

  Materi            : Teknik Promosi Buku Narasumber   : Akbar Zainudin, MM., MNE., M.Pd. Moderator     :  Dyah Kusumaningrum, ST. Salam dan...