Materi : KONSEP BUKU NON FIKSI
Narasumber : Musiin, M.Pd.
Moderator : Lely Suryani, S.Pd. SD.
Sebagai penulis pemula, karya buku yang telah
dihasilkan adalah sebagai berikut:
1. Digital Brochure Mengasah Kemampuan Menulis dan Jiwa
Kewirausahaan Gen Z
2. Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing
Generasi Muda melalui Literasi (Karya bersama Prof Eko)
3. Selaksa Hikmah dari Tarokan (Karya bersama
siswa-siswa)
4. Ukir Prestasi dan Tebar Inspirasi ( Antologi Kisah
Guru Lejitkan Potensi Siswa)
5. Cergam Panji Asmarabangun and Dewi Sekartaji
6. Modul Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Kelas IX.
7. Menulis Artikel populer di majalah online
Menjadi penulis buku non fiksi telah mengantarkan beliau mengikuti ujian Sertifikat Penulis dan berhasil memegang sertifikasi penulis pada tahun 2020.
📖 Buku nonfiksi merupakan buku yang dibuat berdasarkan fakta dan kenyataan.
📖Isi dari buku nonfiksi adalah informasi, pengetahuan, atau wawasan.
📖Tujuan penulisan buku nonfiksi ialah menyajikan temuan baru atau penyempurnaan dari informasi yang sudah ada.
📚Apakah rumit membuatnya?
Dalam flyer pertemuan ini, Tim TSO mengatakan, "tidak ada yang rumit jika kita tahu ilmu dan teknisnya."
Lalu, bagaimana caranya, apa saja isinya, dimulai dari apa? ini lah yang akan terjawab dari pemaparan narasumber.
Sedikit saya kutip sapaan awal narasumber yang dapat menjadi motivasi bagi saya sebagai penulis pemula.
"Saya adalah alumni kelas menulis Om Jay gelombang 8 yang di awal mengikuti kelas juga belum memiliki karya. Namun, dengan semangat yang pantang menyerah, saya berhasil mendapat kesempatan sekaligus tantangan menulis yang diberikan Prof. Eko. Kami bersembilan telah berhasil menaklukakan tantangan menulis Prof Eko dan buku kami telah berhasil dipajang di toko buku Gramedia secara online maupun offline. Buku karya saya berjudul Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing Generasi."
Demikian perkenalan singkat mengenai moderator dan narasumber untuk materi "Konsep Buku Non Fiksi", dan berikut adalah beberapa bahasan narasumber mengenai materi tersebut.
Setiap orang sebenarnya mempunyai buku di dalam dirinya, namun tidak banyak yang ingin mendokumentasikan.
Lebih baik 1 ide namun nyata daripada 1000 ide hanya di angan-angan. Goreskanlah tinta emas untuk anak cucu kita dan generasi yang akan datang.
Memang benar, menulis bukanlah keterampilan yang mudah. Berbagai penelitian bahasa menunjukkan di antara empat keterampilan berbahasa, menulis dianggap paling sulit. Menulis tidak semudah berbicara, tidak semudah bergosip . Justru tantangannya ada karena sulit. Perjuangan menjadi penulis dengan mengikuti kelas menulis, membuat resume, menghasilkan buku, maka akan lahir CINTA MENULIS
BUKU NON FIKSI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian buku non fiksi adalah yang tidak bersifat fiksi, tetapi berdasarkan fakta dan kenyataan (tentang karya sastra, karangan, dan sebagainya).
Karena tidak bersifat fiksi, tetapi berdasarkan fakta dan kenyataan inilah yang membuat buku non fiksi sering dijadikan sumber informasi oleh para pembaca maupun para penulis-penulis jurnal dan penulis ilmiah lainnya. Adapun bahasa yang digunakan biasanya bahasa denotatif atau bahasa sebenarnya, sehingga pembaca dapat langsung memahami maksud dari isi buku.
POLA PENULISAN
Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:
- Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit) . Contoh: Buku Pelajaran
- Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses. Contoh: Buku Panduan
- Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)
PROSES PENULISAN
Proses penulisan buku terdiri dari 5 langkah, yakni
- Pratulis
- Menulis Draf
- Merevisi Draf
- Menyunting Naskah
- Menerbitkan
Saat kita memutuskan untuk memulai menulis sesuatu yang berhubungan dengan profesi kita sebagai pendidik, coba dipikirkan praktik baik apa yang sedang kita laksanakan di kelas atau di sekolah?
Langkah Pertama - Pratulis
- Menentukan tema (Silakan menulis di sembar kertas, tema dan ide apa yang ingin ditulis?)
- Menemukan ide
- Merencanakan jenis tulisan
- Mengumpulkan bahan tulisan
- Bertukar pikiran
- Menyusun daftar
- Meriset
- Membuat Mind Mapping
- Menyusun kerangka
Misalkan, Tema numerasi " Meningkatkan kemampuan numerasi pada peserta didik kelas bawah". Ini adalah salah satu praktik baik yang pastinya sudah kita lakukan, sehingga sudah ada dokumentasi yang lengkap, baik berupa dat dan foto-foto.
Selanjutnya dorong diri sendiri untuk menuliskan ide tulisan, bahan tulisan, dan kerangka tulisan. Tidak harus sempurna, namun kita dapat menjadikan ide menjadi nyata bukan fatamorgana.
Ide-ide tulisan dapat kita peroleh dari berbagai hal yang dekat dengan kita.
- Saat ini guru sebagai pembelajar sepanjang hayat sudah diberikan fasilitas untuk belajar secara mandiri melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM). Dalam PMM terdapat video inspirasi, bukti karya dan ide praktik yang disediakan untuk diakses dan dimanfaatkan sebagai sumber belajar. Ide tulisan bisa diambil dari 3 sumber tersebut.
- Dari pengalaman orang lain, kita bisa mendapatkan inspirasi untuk dilakukan di kelas. Tulisan yang berdasarkan pengalaman pribadi akan lebih mudah untuk dituliskan karena nyata dan sudah melekat pada diri kita.
- Dari berita (seperti yang dilakukan oleh narasumber). Tema yang diangkat narasumber di bukunya adalah pendidikan. Ide berasal dari berita di media massa, mengamati lingkungan serta diperkuat dari materi di Prof EKOJI Channel dengan judul Digital Mindset (The Key to Transform Your Organization) yang tayang pada tanggal 20 Maret 2020. Referensi berasal dari data dan fakta yang diperolehnya dari literasi di internet.
Referensi terdiri dari
- Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
- Keterampi lan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
- Pengalaman yang diperoleh sejak bal i ta hingga saat ini ;
- Penemuan yang telah didapatkan.
- Pemikiran yang telah direnungkan
Ibu Iin kemudian melakukan tahap berikutnya membuat kerangka. Kerangka ini diajukan ke Prof. Eko dan disetujui untuk melanjutkan ke proses penulisan.
BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia
A. Pembagian Generasi Pengguna Internet
B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet
BAB 2 Media Sosial
A. Media Sosial
B. UU ITE
C. Kejahatan di Media Sosial
BAB 3 Literasi Digital
A. Pengertian
B. Elemen
C. Pengembangan
D. Kerangka Literasi Digital
E. Level Kompetensi Literasi Digital
F. Manfaat
G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi
H. Kewargaan Digital
BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara
A. Keluarga
B. Sekolah
C. Masyarakat
BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62
A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia
B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia
C. Membangun Digital Mindset Warganet +62
Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, Ibu Iin mengikuti nasehat Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau (https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be).
Dengan mengikuti langkah beliau, tulisan kita menjadi rapi dan tertata sejak awal. Daftar isi, kutipan, indeks dan daftar pustaka tertata secara otomatis.
Anotomi Buku NonFiksi
- Halaman Judul
- Halaman Persembahan (OPSIONAL)
- Halaman Daftar Isi
- Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
- Halaman Prakata
- Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
- Bagian /Bab
- Halaman Lampiran (OPSIONAL)
- Halaman Glosarium
- Halaman Daftar Pustaka
- Halaman Indeks
Memang terkadang banyak ide yang terasa atau dirasa kurang menggigit untuk dijadikan tema menulis, oleh karenanya perbanyaklah membaca buku sehingga kita dapat lebih kaya dalam referensi ide yang kita temukan dari buku-buku yang telah kita baca.
Langkah kedua - Menulis Draf
1. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan
Langkah ketiga Merevisi Draf
1. Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian
2. Memeriksa gambaran besar dari naskah.
Langkah keempat- Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)
1. Ejaan
2. Tata bahasa
3. Diksi
4. Data dan fakta
5. Legalitas dan norma
Berikut adalah beberapa jawaban pertanyaan-pertanyaan pada sesi tanya jawab yang dapat dijadikan informasi tambahan dari narasumber:
- Kalau jurnal dan karya tulis ilmiah pasti memiliki struktur tersendiri. Kalau buku nonfiksi berbeda dengan jurnal. Jadi anatominya tidak sama. (Ibu Ari dari Kebumen)
- Terkait proyek untuk menulis buku antologi sesuai materi malam ini. Apakah masing-masing penulis penulis menuliskan pengalaman masng-masing? atau mau berupa garis besar menuju temu buku yang akan ditulis solo. Jawaban narasumber, selama ini peserta kurang memaksa diri untuk menulis buku non fiksi. Bisa dari tulisan sederhana dan dikumpulkan melalui antologi akan timnul inspirasi untuk menjadi tulisan solo. (Ibu Lely Suryani-moderator).
- Jumlah minimal halaman agar dapat dikatakan layak adalah tidak ada batasan halaman. Yang penting menulis menulis da menulis. Karena asyik bisa sampai 200 halaman. (Ibu Dina dari Bengkulu).
Demikian materi yang diberikan oleh narasumber pada pertemuan ke-15. Semoga semua ilmu yang telah dibagikan cuma-cuma oleh beliau ini dapat menambah wawasan sebagai penulis pemula dan menggerakkan kita untuk memulai goresan emas pertama kita.
Terima kasih.
Nancy Olivia, M.Pd
Lengkap sekali bu
BalasHapusTerima kasih Pak Agus, sudah berkenan mampir....
HapusMaaf, maksud saya Pak Asep... hehehe...
Hapusterima kasih resumenya, menambah wawasan dan menginspirasi...
BalasHapusTerima kasih Pak Agus, semoga saya bisa lebih baik lagi :)
HapusSuper keren... Ulasannya lengkap bgt. Bagus
BalasHapusAmin... terima kasih bu Cicih :)
HapusSangat lengkap kakak.. Semangat selalu
BalasHapusAmin.... tau aja kalau semangat sdh mulai mengendur :(
HapusGreat, selalu keren👍👍
BalasHapusTerima kasih Pak Ketua
Hapusmantap resumenya, semakin enak dibaca, lanjutkan agar kelak bisa dirajut menjadi buku yg bermutu.
BalasHapusBaik, Omjay... terima kasih sudah mampir dan memberi semangat :)
HapusKeren banget
BalasHapusTerima kasih bu Ari :)
HapusResume makin bagus lengkap.lanjutkan
BalasHapusBaik, bu... siap... Terima kasih :)
Hapus