Halaman

Minggu, 04 Agustus 2024

Resume-27 USAHA PENERBITAN BUKU (Rabu, 24 Juli 2024-KBMN31)

 

Materi            : Usaha Penerbitan Buku

Narasumber   : Mukminin, M.Pd..

Moderator     : Mutmainah, M.Pd.


Salam dan bahagia.

Jika kita ingin atau sedang bersentuhan dengan dunia kepenulisan. Kurang lengkap rasanya jika kita hanya melulu mendalami tentang seluk beluk penulisan. Baik tips trik, macam-macam jenis-jenis tulisan atau karya-karya sastra sampai tentang peran-peran semua pihak yang terkait di dalamnya, hampira semua sudah pernah dikupas tuntas oleh para narasumber yang dihadirkan TIM TSO KBMN PGRI-1. Pertemuan malam ini mengangkat materi yang menurut saya turut melengkapi informasi yang perlu kita ketahui seputar dunia kepenulisan. Narasumber malam ini membahas materi tentang "Usaha Penerbitan Buku". Bukan sembarang narasumber, tetapi narasumber kali ini adalah seorang tokoh yang ternyata merupakan founder usaha penerbitan buku, yaitu Bapak Mukminin, M.Pd. Beliau didampingi oleh ibu Mutmainah, M.Pd sebagai moderator. Sosok yang sudah tidak asing lagi, yang biasa dengan sapaan Ibu Emut Lebak.

Dalam pembukaan materinya, Bapak Mukminin menyampaikan bahwa buku merupakan muara akhir dari sebuah proses penulisan. Saya setuju sekali dengan yang disampaikan bapak narasumber.
Akan sia-sia rasanya jika hasil tulisan kita tidak sampai kita proses menjadi sebuah buku. Tulisan kita adalah buah pikiran kita dan itu merupakan kekayaan intelektual yang wajib kita apresiasi. Setidaknya, dengan kita menjadikan tulisan menjadi sebuah karya buku, itu sudah merupakan bentuk apresiasi kita terhadap diri kita sendiri. Lalu, apa saja syarat yang menjadi syarat sebuah buku bisa diterbitkan?

Bagi kami para peserta kelas menulis KBMN yang disyaratkan untuk mampu menerbitkan buku solo sebagai syarat kelulusan di kelas ini, narasumber nyampaikan bahwa Penerbit Indie dapat menjadi solusi. Penerbit indie dapat memberikan kemudahan dalam menerbitkan buku, tentu saja dengan cara dan ketentuan yang ada.

Berikut materi lengkap yang disampaikan narasumber yang ternyata jug amerupakan alumni KBMN PGRI Gelombang ke-8.

Penerbit buku ada dua macam yaitu, penerbit masyor dan penerbit indie. Jelas keduanya memiliki perbedaan yang menjadi ciri bagi kedua jenis penerbit tersebut, diantaranya adalah dalam hal sebagai berikut.

Jumlah cetakan

Penerbit mayor:     
mencetak bukunya secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000 eksemplar atau minimal 1000 eksemplar untuk dijual di toko-toko buku.
Penerbit indie :    
hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD (Print on Demand) yang umumnya didistribusikan melalui media online Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, WA grup dll.

Pemilihan naskah yang diterbitkan

Penerbit mayor:     
Naskah harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah. Tentu saja, menyambung dari poin yang pertama, penerbit mayor mencetak bukunya secara masal 1000 - 3000 eksemplar. Mereka ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang akan mereka terbitkan dan tidak akan berani mengambil resiko untuk menerbitkan setiap naskah yang mereka terima. Penerbit mayor memiliki syarat yang semakin ketat, harus mengikuti selera pasar, dan tingginya tingkat penolakan.
Penerbit indie :    
Tidak menolak naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan; tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA dan pornografi, naskah tersebut pasti kami terbitkan. Kami adalah alternatif baru bagi para penulis untuk membukukan tulisannya.

Profesionalitas

 Penerbit mayor:

Penerbit mayor tentu saja profesional dengan banyaknya dukungan SDM di perusahaan besar mereka.

Penerbit indie: 

Penerbit indie pun profesional, namun sering disalah artikan. Banyak sekali anggapan menerbitkan buku di penerbit indie asal-asalan, asal cetak-jadi-jual. Sebagai penulis, harus jeli memilih siapa yang akan jadi penerbit Bapak Ibu dan Saudara-saudara. Jangan tergoda dengan paket penerbitan murah, tapi kualitas masih belum jelas. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbitan. Kadang murah Cover kurang bagus, kertas dalam coklat kasar bukan bookpaper ( kertas coklat halus). Kami jaga mutu Cover bagus cerah mengkilat isi buku kertas cokal halus awet ( bookpapar).

Waktu penerbitan

Penerbit mayor:

Pada umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan. Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit yang bisa cepat, tapi ada juga yang sampai bertahun-tahun. Karena penerbit mayor adalah sebuah penerbit besar, banyak sekali alur kerja yang harus mereka lalui. Bersyukur kalau buku bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. Namun, jika dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh penerbit.

Penerbit indie: 

Akan segera memproses naskah yang kami terima dengan cepat. Dalam hitungan minggu bukumu sudah bisa terbit. Karena memang, kami tidak fokus pada selera pasar yang banyak menuntut ini dan itu. Kami menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak diterbitkan sehingga kami tidak memiliki pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.

Royalti

Penerbit mayor:

kebanyakan penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan. Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan penjualan buku.

Penerbit indie: 

Umumnya 15-20%  dari harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis lewat fb, Instagram, wa grup, Twitter, status, dll

Biaya penerbitan

Penerbit mayor:

Biaya penerbitan gratis. Itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku begitu saja sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka. Seperti yang sudah disebut di atas, penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan yang banyak untuk menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit. 

Penerbit indie: 

Berbayar sesuai dg aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan yang  lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku yg diterbitkan tidak sama.

Pada zaman melinial ini semua org bisa menulis dan menerbitkan buku. Baik sebagai pelajar, mahasiswa, pegawai, guru, dosen, maupun wiraswasta. Menulis dan menerbitkan buku itu mudah, tidak serumit yg kita bayangkan. Apalagi sbg seorang guru pasti bisa menulis baik fiksi maupun karya ilmiah. Guru memiliki byk kisah dan pengalaman inspiratif tersebut perlu kita tulis dan terbitkan buku  menjadi yg bermanfaat bg orang lain/ pembaca. 

Uintuk bisa terlatih menulis memang butuh ketekunan dan perjuangan. Selain itu, perlu juga tekad dan motivasi tinggi agar tidak goyah saat menjalani proses menulis. Melalui kata-kata mutiara tentang menulis bisa menjadi motivasi agar sukses dalam berkarya.

Untuk mewujudkan itu  memang butuh ketekunan,  perjuangan dan juga tekad serta  motivasi tinggi agar tidak goyah saat menjalani proses menulis. Melalui kata-kata mutiara tentang menulis bisa menjadi motivasi agar sukses dalam berkarya.

Ada 5 Tahapan Cara Menulis dan Menerbitkan Buku yang Tepat.

1. Prawriting

a. Tahap awal penulis mencari ide dg peka terhadap sekitar ( Pay attention).

b. Penulis hrs kreatif menangkap fenomena yg terjadi di sekitar untuk menjadi tulisan.

c. Penulis banyak membaca buku.

2. Drafting

Penulis mulai membuat Draf ( outline buku/ daftar isi buku) sesuai dengan apa yang disukai ( pasion): artikel, cerpen, puisi, novel dll.

3. Revisi

Setelah naskah kita lakukan revisi naskah (tulisan mana yang baik dicantumkan, naskah mana yang perlu dibuang,   naskah mana yg perlu ditambahkan)

4. Editting/ Swasunting

Penulis melakukan pengeditan. Hanya memperbaiki berbagai kesalahan tanda baca, kesalahan pada kalimat sebelum masuk penerbit ( PUEBBI).

5. Publikasi  

Jika sudah yakin dengan tulisan yg berupa naskah buku, maka bisa memasuki tahap publikasi atau penerbitan  buku.

Pertanyaannya apakah kita sudah mempunyai pandangan penerbit yg akan menerbitkan buku kita? 

Narasumber sebagai owner sekaligus direktur dari penerbit indie CV Kamila Press Lamongan merekomendasikannya karena penerbit tersebut adalah penerbit Independen ( penerbit Indie) yg banyak disuka. 

Beliau mengatakan bahwa CV Kamila Press Lamongan melayani cetak buku, dengan jasa ISBN,  editing,  Lay out, dan  design cover buku  dengan harga terjangkau. 

Syarat-syarat penerbitan di KAMILA PRESS LAMONGAN:

  1. 1. Kirimkan naskah lengkap mulai judul, kata pengantar, daftar isi, naskahdaftar isi, daftar pustaka, biodata penulis dg fotonya dan Sinopsis 
  2. Ketik  A5 ukurannya 14,8 x 21 cm, spasi 1,15 ukuran fon 11 dan margin kanan 2 cm, kiri 2 cm, atas 2 cm dan bawah 2 cm. Gunakan huruf  Arial, calibri atau  Cambria dan masukkan dalam 1 file 
  3. kirim ke WA beliau atau email cak.mukminin@gmail.com atau kamilapresslamongan24@yahoo.com

Harga Penerbitan buku di Kamila Press Lamongan ( harga sewaktu-waktu bisa berubah).

✓ Biaya Cetak buku  A5, kertas Bookpapar (coklat halus) atau HVS putih  

(termasuk biaya pengurusan  ISBN/QRCBN, Layuot, edit, cover buku, PO buku, sertifikat). Minimal cetak 10 buku mulai 1 SEPTEMBER 2022. 

 Namun, istimewa sekali, untuk kami peserta KBMN PGRI dalam rangka HUT RI KE-79 KAMILA PRESS LAMONGAN Memberi DISKON 100.000 minimal cetak 10 buku baik buku yang BER-ISBN Maupun buku yang ber-QRCBN.  Diskuon ini berlaku mulai 24 Juli 2024 sd. 31 Agustus 2024. 

Berikut adalah draft daftar biaya cetak Penerbitan buku di Kamila Press Lamongan 

A. 60 halaman: 

    # Cetak 10 buku/ eksp. =  645.000 + Ongkir

B. 70 hlm:  

    # Cetak 10 buku = 665.000 + Ongkir

C. 85 hlm : 

    # Cetak 10 buku = 673.000 + Ongkir 

D. 90 hlm:

    # Cetak 10 Buku = 728.000 + Ongkir 

E. 100 hlm: 

    # Cetak 10.Buku = 738.000 + Ongkir

F. 125 hlm: 

    # Cetak 10 buku = 764.000 + Ongkir 

G. 150 hlm= 

    # Cetak 10 buku = 815.000 + Ongkir 

H. 200 hlm: 

    # Cetak 10 buku = 855.000 + Ongkir 

I. 250 hlm:

    # Cetak 10 buku = 915.000 + Ongkir 

J. 300 hlm:

    # Cetak 10 buku = 970.000 + Ongkir

H. 350 hlm.

    # Cetak 10 buku = 1.120.000 + Ongkir 

I. 400 hlm.

    # Cetak 10 buku = 1.170.000 + Ongkir

J. 450 hlm.

    # Cetak 10 buku = 1.220.000 + Ongkir

K. 500 hlm. 

    #Cetak 10 = 1.270.000 + Ongkir 

SETELAH CETAK 10 BUKU DENGAN JUMLAH HALAMAN DAN HARGA TERSEBUT, 

Lebihnya dihitung harga cetak ulang sebagai berikut :

  1. Cetak buku 60 hlm  Harga @ 22.000
  2. Cetak buku 70-75  hlm harga  @23.000
  3. Cetak buku 100 hlm. Harga @ 25. 000
  4. Cetak buku 140 hlm harga @ 30.000
  5. Cetak buku 150 hlm @ 31.000
  6. Cetak buku   250 hlm. Harga @ 42.000
  7. Cetak buku  300 hlm. Harga @  47.000
  8. Cetak 320 hlm. Harga @ 48.000
  9. Cetak 340 hlm. Harga @ 50.000
  10. Cetak 360 hlm. Harga  @ 52.000
  11. Cetak 380 hlm. Harga  @ 55.000
  12. Cetak 400 hlm. Harga @  57.000
  13. Cetak 420 hlm. Harga @  59.000
  14. Cetak 440 hlm. Harga @  62.000
  15. Cetak 480 hlm. Harga @  65.000
  16. Cetak 500 hlm. Harga @ 67.000

PLUS ONGKIR! 

Berikut adalah beberapa contoh buku yang diterbitkan narasumber dari penerbit Kamila Press milik beliau:

 

 

Lalu, mengapa buku ditolak TI ISBN?

Akhir-akhir ini mulai bulan Januari 2023 pengajuan nomor ISBN buku cetak dan elektronik semakin ketat. Awalnya buku-buku mulai tidak mudah mendapat ISBN mulai bulan September 2021. 

Syarat-syarat mengajukan nomor buku ber-ISBN: 

  1. Penerbit harus mempunyai Link berbayar
  2. Penerbit mengajukan permohonan nomor ISBN buku ke tim ISBN dengan keterangan lengkap, judul buku, penulis. 
  3. Buku yang diajukan nomor ISBN harus dikirim lengkap ke Web penerbit lalu linknya dikirim ke petugas ISBN Perpusnas yang berisi: 

a. Cover buku

b. Halaman awal buku

c. Isi buku (sinopsis yang di cover belakang)

d. Permohonan buku ber-ISBN harus mengirim 

Surat Pernyataan Keaslian Karya bermaterei 10.000 dan ditandatangani penulis mengetahui penanggung jawab penerbit dengan stempel peberbit.

e.Naskah buku yang sudah dilayout bentuk PDF lengkap dikirim ke Tim ISBN meliputi (Judul ada logo penerbit, Penulis, kata pengantar, daftar isi, naskah urut sesuai daftar isi, foto dan biodata Penerbit, daftar pustaka jika diperlukan).

Setelah itu kita tunggu jawaban dari Tim ISBN satu minggu atau dua minggu paling cepat kadang bisa satu bulan pernah lebih. Hal ini menguji kesabaran. Jawaban bisa dilihat di link ISBN. Baik diterima pengajuan nomor buku ber-ISBN atau pun ditolak. Jika ISBN diterima akan mendapatkan balasan, pun buku ditolak atau memperbaiki juga ada jawabannya. Ini link untuk melihat nomor ISBN yang diajukan:

Inilah jawaban dari Tim ISBN jika buku di-ACC dapat nomor ISBN. 

Sedangkan untuk buku yang memperbaiki lagi naskah buku untuk mendapatkan nomor ISBN atau buku yang ditolak untuk mendapatkan nomor ISBN:

Buku-buku yang tidak mendapat  ISBN antara lain: 

  1. Buku Antologi lebih dari 4 penulis. 
  2. Buku antologi tentang literasi sekolah, kegiatan kelopak literasi siswa atau siswa dan guru, antologi guru-guru. 
  3. Buku antologi  Grup Kelompok penulis, atau literasi.
  4. Buku dari laporan guru penggerak. 
  5. Buku dari hasil Skripsi, Tesis, Disertasi.
  6. Buku dari hasil penelitian (Best Practise). 
  7. Buku ilmu pengetahuan yang diperuntukkan lembaga PT, sekolah tertentu.

Contoh buku ilmu pengetahuan yang ditolak ISBN karena untuk lembaga tertentu: 

Buku-buku yang mendapat nomor ISBN adalah buku solo atau antologi maksimal ditulis 4 orang yang berisi:

  1. Ilmu pengetahuan umum maupun khusus seperti buku-buku agama. 
  2. Buku yang berisi How To, yaitu petunjuk melakukan sesuatu contoh: tips menulis, cara berhaji yang benar, trik jitu berdagang, dll.
  3. Buku traveling, buku motivasi, buku inspiratif, 
  4. Buku-buku sastra: Puisi, Cerpen,Novel, Kisah Inspirasi, Biografi, Otobiografi, Drama. 
  5. Buku Puisi: Puisi bebas, Puisi Modern, Pantun, Gurindam, Syair, dll.

 Jadi tidak sembarang buku mendapatkankan nomor ISBN harus memenuhi syarat tersebut. Sejak Januari 2023 ISBN sangat ketat hingga hari ini. Dan kadang-kadang bisa 2 Minggu baru turun.

Minimal.cetak 10 buku sebagai biaya awal dengan pelayanan seperti yang telah sisebutkan di atas, sebab buku yang terbit, penerbit WAJIB SETOR 2  BUKU KE PERPUSNAS JAKARTA, 1 ARSIP, DAN 1 KE PERPUSNAS DAERAH JATIM. Sehingga penerbit menanggapi 4 buku. 

Penulis utuh dpt 10 buku di KAMILA PRESS , sedangkan yang 4 buku tanggungan biaya peberbit. Mungkin di penerbit Indie lainnya tidak dapat utuh 10 buku. 

Lanjut biaya cetak buku ke -11 diharga sebagai cetak ulang dengan harga murah MUTU TERJAMIN ini soal contoh sudah ada pada materi di atas.

Jika cetak buku A5 hitam putih kertas coklat halus (bookpaper) atau ketas HVS PUTIH jml.hal. 70 cetak 20 buku maka harga:

1. Cetak awal 10 buku harga 665.000 + ongkir sesuai daerah

2. Cetak Ulang 10 harga  X @ 23.000 / BUKU = 230.000 + ongkir

Demikianlah informasi yang disampaikan narasumber pada kesempatan ini. Informasi yang jelas sangat bermanfaat untuk memberikan gambaran akan biaya yang harus kita keluarkan dalam melakukan proses penerbitan buku kita kelak dan dapat memberikan referensi bagi kita untuk penerbit indie dengan harga penerbitan buku yang lebih terjangkau.

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan pencari informasi mengenai penerbitan indie.

Terima kasih.

Nancy Olivia, M.Pd.

2 komentar:

Resume-30 Teknik Promosi Buku (Rabu, 7 Agustus 2024-KBMN31)

  Materi            : Teknik Promosi Buku Narasumber   : Akbar Zainudin, MM., MNE., M.Pd. Moderator     :  Dyah Kusumaningrum, ST. Salam dan...